Warga Binaan Membuat Suara Gaduh, Ini Kata Kasubsi Yantah.

    Warga Binaan Membuat Suara Gaduh, Ini Kata Kasubsi Yantah.

    KUDUS - (15/05) Meningkatkan keterampilan maupun keahlian melalui kegiatan marawis merupakan salah satu pembinaan kepribadian yang diperoleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Supaya dapat terlaksana dengan baik, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kudus berupaya konsisten menjalankan kegiatan tersebut. 

    Bertempat di Ruang Aula bawah Rutan Kudus, sebanyak 9 (Sembilan) orang WBP dan di dampingi langsung oleh Pembina Kepribadian serta 1 (satu) anggota jaga yang dilaksanakan mulai pukul 09.30 sampai 11.30 WIB.

    Kepala Sub Seksi Pelayanan Tahanan, Abdul Aziis menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan marawis dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan warga binaan dalam mengembangkan seni budaya Islam. 

    "Pelatihan ini kami berikan sebagai suatu kesempatan dan wadah bagi WBP untuk mengembangkan minat potensi dan bakat dalam bidang kesenian, salah satunya adalah Marawis, " ungkap Aziis. 

    Pembina Kepribadian, Kusyono turut menambahkan bahwa asah keterampilan yang diberikan pada kegiatan marawis ini juga beragam, mulai dari gerakan pukul dasar, perkenalan nada pukulan dari masing-masing alat hingga mencampurnya menjadi suatu iringan nada harmonisasi dan lengkap dengan lantunan lagu islami oleh WBP.

    "Kegiatan pelatihan marawis ini rutin dilaksanakan dengan penjadwalan setiap satu minggu sekali dan diharapkan warga binaan yang mengikuti giat ini dapat berkembang dan meningkatkan kreativitas seni dalam musik marawis, " tutur Kusyono.

    Kegiatan tersebut berjalan dengan aman dan lancar. Nampak para WBP mengikuti kegiatan dengan sangat antusias dan penuh semangat.

    #kemenkumhamjateng #kemenkumhamri
    David Fernanda Putra

    David Fernanda Putra

    Artikel Sebelumnya

    Pukulan Kencang Terdengar, Kasubsi Mendatangi...

    Artikel Berikutnya

    Rutan Kudus Ada Sidang Via Online, Yuk Intip...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami